Jumat, 29 Juni 2018

Karbohidrat, emang cuma nasi?

Cerita 1 :
"Duh,anakku gtm nggak mau makan nasi sama sekali. Gimana nih?"
"Tapi mau makan mie? Roti? Ubi?"
"Mau sih,tapi nasi nggak mau"

Cerita 2:
"Kalau belum makan nasi tuh belum makan,mbak"

Cerita 3:
"Gara2 karbo aku jadi gendut. Jadi makananku nggak boleh pakai karbo"

Dan saya pun bengong. Makanan apa ya yang nggak ada karbohidratnya?

Sejatinya,mau makan bayam, sawi putih, daging ayam atau sapi, ubi, nasi, kepiting atau apapun kecuali air putih kan pasti ada karbohidratnya,ada lemak dan juga protein serta mikronutrien lainnya.
Kalau saya jadi jeng karbo mungkin udah sok drama bilang "jadi salah gue? Salah temen temen gue?" (Eling bu..eling... ente bukan dian sastro)

Padahal karbohidrat itu 1 gramnya cuma nyumbang 4 kkal lho,setara dengan 1 gram protein, lebih kecil dari lemak yang per gram nya menyumbang 9 kkal.

Umumnya, pada diet biasa di Indonesia, karbohidrat diberi porsi sebanyak 60% dari total kebutuhan energi individu. 25% diisi oleh lemak dan 15% protein. Tapi perhitungan tersebut bisa berubah sesuai kondisi dan kebutuhan pasien.

Karbohidrat memiliki peranan penting sebagai sumber energi,utamanya bagi jaringan sistem saraf pusat. Faktanya, otak kita memiliki keterbatasan untuk memanfaatkan sumber energi selain karbohidrat. Oleh karena itu,kalau udah mulai kliyengan,selain hidrasi, jangan lupa segera konsumsi sumber karbohidrat terutama dalam bentuk gula sederhana.

Terus kalau nggak makan nasi, biar bisa dapat kalori setara gimana caranya?

Pada daftar bahan makanan penukar, sumber makanan yang mengandung energi sebesar 175  kkal dan karbohidrat sebesar 40 gram, dikategorikan dalam golongan 1 yang terdiri dari :

100 gram nasi
200 gram nasi tim
400 gram bubur beras
100 gram nasi jagung
200 gram kentang
100 gram singkong
200 gram talas
150 gram ubi
80 gram roti putih
50 gram krakers/biskuit
50 gram mie kering
100 gram mie basah
50 gram makaroni
50 gram bihun
Dan seterusnya

Masih bingung? Bisa sowan ke dietisien di fasilitas kesehatan terdekat. Biar diterjemahin sekalian bawa pulang leaflet bahan makanan penukar yang bisa ditempel di pintu dapur

Salam sehat,
Your Dietisien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar